Senin, 19 Februari 2018

Pulau Ora nan Indah





Pantai Ora adalah suatu pantai yang terletak pulau Seram, kecamatan Seram Utara, Maluku Tengah, Maluku, Indonesia. Pantai yang berlokasi di ujung barat teluk Sawai ini berada di sebelah desa Saleman dan desa Sawai, di tepi hutan Taman Nasional Manusela. Pantai Ora memiliki karakteristik pantai yang berpasir putih dengan air yang sangat jernih dan tenang dengan kekayaan terumbu karang, ikan dan aneka ragam biota laut lainnya. Pantai Ora dan desa Sawai merupakan objek wisata di teluk Sawai yang setiap tahunnya dapat menyedot sekitar 500 wisatawan dari dalam dan luar negeri (2013). Pantai Ora memiliki resor penginapan yang mengambang di atas pantai. Sementara di desa Sawai terdapat pondok wisata yang berada di antara pemukiman penduduk yang juga terapung di pantai. Berbagai kegiatan wisata yang dapat dilakuka



Pantai Ora terletak di tepi hutan Taman Nasional Manusela yang memiliki kekayaan keanekaragaman hayati, diantaranya tumbuhan seperti tancang (Bruguiera sexangula), bakau (Rhizo acuminate), ketapang (Terminalia catappa), meranti (Shorea selanica). Sementara untuk jenis burung diantaranya terdapat burung kesturi ternate (Lorius garrulous), nuri tengkuk ungu/nuri kepala hitam (L. domicella), kakatua Seram (Cacatua moluccensis).
Keindahan pantai Ora dengan pasir putih dan air laut yang jernih mencerminkan panorama laut dengan keanekaragaman warna terumbu karang.Keanekaragaman biota laut Pantai Ora diantaranya ikan kaisa, losi, samanda, gaca, sikuda, ikan tato, kaluna, ikan singaro. Terumbu karang yang terdapat di sekitar Pantai Ora umumnya adalah terumbu karang dengan kontur tipe landai, karena lautnya yang dangkal. Ketika surut hamparan terumbu karang dapat dilihat tanpa harus menyelam. Bulu babi (Sea urchin - Echinoidea) dan bintang laut berduri (Acanthaster planci) masih banyak terdapat di laut sekitar pantai Ora. Bintang laut berduri selain berbahaya juga menjadi ancaman bagi keberlangsungan terumbu karang.

 
Pantai Ora merupakan satu tujuan wisata alam di Maluku, Indonesia yang telah menarik minat banyak wisatawan baik dalam maupun luar negeri. Keindahan pantai yang banyak disebut sebagai surga duniawi, seringkali disandingkan dengan keindahan pantai di Maladewa, Pantai Boracay di Filipina atau Pantai Bora-Bora di Samudera Pasifik. Meski relatif baru terkenal sebagai tujuan wisata namun kegiatan wisata di Pantai Ora dan sekitarnya tercatat telah menyedot sekitar 500 wisatawan setiap tahunnya dan terus bertambah. Wisatawan luar negeri terbanyak berasal dari Belanda, Amerika Serikat dan Jepang.
Keunggulan Pantai Ora adalah pasirnya yang putih bersih, air laut yang berwarna biru dan jernih, serta kekayaan terumbu karang dan biota lautnya. Eksotisme Pantai Ora yang belum banyak tersentuh tangan manusia ini merupakan potensi besar untuk dapat dikembangkan sebagai tempat wisata unggulan di Indonesia.
Untuk aktivitas turisme, para wisatawan dapat menikmati aktivitas snorkeling bahkan diving. Wisatawan tidak perlu menyelam terlalu dalam, bahkan di kedalaman 2-3 meter pun, kecantikan dan keindahan berbagai terumbu karang dan ikan kecil dapat dinikmati di bawah laut Pantai Ora. Kegiatan snorkeling juga dapat dilakukan di lokasi yang berdekatan dengan tebing, yang menjadi hal yang langka dan mengasyikan.
Selain snorkeling, masih banyak aktivitas lain yang dapat dilakukan di Pantai Ora. Berkunjung ke Taman Nasional Manusela yang terletak di belakang Ora Beach Resort, dapat menjadi salah satu opsi menarik. Di Taman Nasional Manusela ini terdapat sekitar 117 spesies burung, di mana 14 di antaranya merupakan spesies endemik, seperti nuri bayan, kasturi tengkuk-ungu, raja udang, dan kakatua Maluku. Para wisatawan dapat menggunakan perahu bermotor atau kapal nelayan untuk menikmati pemandangan di sekitar Taman Nasional Manusela. Wisatawan juga dapat berkeliling (island hooping) ke beberapa pulau kecil di Teluk Sawai dengan menggunakan perahu. Ada Pulau Sawai, Pulau Raja, Pulau Kelelawar, Pulau Tujuh, Pulau Tengah, dan Pulau Sapalewa. Untuk mengelilingi pulau-pulau ini diperlukan waktu hanya sekitar 30 menit saja. Selain itu, para wisatawan juga dapat mengunjungi mata Air Belanda (Dutch springs) yang berupa sungai kecil yang mengalir dari gunung dan bermuara di pantai Teluk Saleman. Mata air ini dinamakan Mata Air Belanda karena dulu Belanda menemukan sumber mata air di tepi pantai yang airnya dingin dan rasanya tawar. Menikmati suasana di sekitar mata air ini ditemani tegukan air kelapa menjadi pengalaman yang menyenangkan.
Para wisatawan yang berkunjung ke Pantai Ora juga dapat menikmati tinggal di penginapan rumah panggung kayu yang eksotis. Terdapat berbagai resort yang menyediakan penginapan berbentuk rumah panggung kayu yang diantaranya langsung dibangun di atas air.

Pulau Ndaa, Hawainya Indonesia



Pantai Ndaa merupakan salahsatu pantai yang patut dikunjungi. Pantai yang berada di pulau seberang Desa Kulati ini memiliki hamparan pasir putih dengan perairannya yang jernih, membuat para snorkeler dan perenang menyaksikan scorpion fish secara mudah. Bagi fotografer, lokasi ini bisa membuat anda mendapatkan panorama utuh pantai berekosistem sehat. Pantai Ndaa dapat ditempuh dari Desa Kulati ataupun dari Kelurahan Waha menggunakan speed boat selama 30 menit.  Di pantai ini Anda ‘hanya’ akan menemukan keindahan pasir putih dan air laut yang jernih. Pantai yang membentang, dengan biru air laut yang sangat tenang bahkan Anda bisa melihat dasar pantainya! Jangan heran jika Anda kesini dan lupa bahwa ini Indonesia, karena Anda akan berasa sedang di kawasan pantai Karibia. Informasi akomodasi dan transportasi yang lebih jelas bisa Anda dapatkan di pusat konservasi Taman Nasional Wakatobi, Sulawesi


api siapa sangka, dibalik susahnya menemukan informasi wisata di area ini, keelokan alam berkelas dunia justru terbentang disini, membuat siapa saja yang datang berdecak kagum. Untuk menuju Pulau Ndaa hanya membutuhkan sekitar 1 jam perjalanan kapal dari pulau Tomia, kawasan wisata Wakatobi. Jangan heran jika Baraya kesini Baraya akan berasa sedang di kawasan pantai karibia Hawaii.